Pada semester 1, kalian telah mempelajari
pasar, di mana di dalam pasar terdapat penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli
yang berinteraksi akan melakukan proses tawar-menawar. Proses tawar-menawar ini
menunjukkan adanya permintaan dan penawaran barang. Penjual akan menawarkan
barang dagangannya dengan harga yang telah ditentukan dan pembeli akan meminta
barang diinginkan dengan harga rendah. Proses tawar-menawar ini akan
berlangsung hingga tercapai kesepakatan harga. Pada bab ini, kita akan
mempelajari permintaan, penawaran, dan pembentukan harga barang di dalam pasar.
Pokok-pokok bahasan tersebut dapat kalian pelajari dalam pembahasan berikut
ini.
A. Permintaan Barang dan
Jasa
Coba kalian perhatikan
contoh pengalaman Desi berikut ini. Desi ingin membuka usaha toko buah, untuk
itu dia membeli buah jeruk di pasar, tetapi sebelumnya dia membuat catatan
belanja berikut ini.
Tabel 17.1 Daftar Pembelian Jeruk
Berdasarkan daftar belanjaan Desi di atas
menunjukkan bahwa pada saat harga jeruk sebesar Rp4.500,00, Desi akan membeli
jeruk sebanyak 140 kg. Ketika harga Rp6.000,00, maka Desi hanya akan membeli
jeruk sebanyak 20 kg. Kesediaan Desi untuk membeli jeruk dalam berbagai jumlah
pada tingkat harga tertentu merupakan contoh permintaan. Pada saat Desi
menyusun daftar permintaan jeruk, apakah hanya mempertimbangkan harga saja?
Tentunya tidak, bukan? Desi juga harus mempertimbangkan uang yang dimilikinya.
Jika uang yang tersedia dapat digunakan untuk memenuhi keinginan Desi untuk
membeli jeruk maka permintaan jeruk dapat terjadi. Lalu apakah yang dimaksud
permintaan? Apabila dalam merumuskan pengertian permintaan hanya memerhatikan
faktor harga barang dan jumlah barang yang diminta, serta menganggap
faktor-faktor selain harga tidak berubah, maka permintaan adalah keseluruhan
jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta pada berbagai tingkat harga,
waktu, dan tempat tertentu.
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
bahwa selain faktor harga masih ada faktor-faktor lain yang memengaruhi
permintaan. Namun, faktor-faktor selain harga pengaruhnya tidak sekuat faktor
harga. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi permintaan.
a.
Harga Barang itu Sendiri
Harga barang akan
memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan
barang tersebut akan meningkat,
sedangkan jika harga turun maka jumlah
permintaan barang akan menurun.
b . Harga Barang Subtitusi
(Pengganti)
Harga barang dan jasa
pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta.
Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada
barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka
orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya kaos adalah
pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaos lebih murah dibandingkan kemeja,
maka permintaan akan kaos lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap
kemeja.
c . Harga Barang
Komplementer (Pelengkap)
Barang pelengkap juga
dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang
komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang
untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
d . Pendapatan
Besar kecilnya
pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan
barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan
barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka
kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan
semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama
Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang
minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.
e . Selera Konsumen
Selera konsumen terhadap
barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera
konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang
tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari
hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen
akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi
musik dan game akan meningkat.
f . Intensitas Kebutuhan
Konsumen
Intensitas kebutuhan
konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap
suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan
masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan
terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap
barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah
hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan
bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas
hujan Rp15.000,00.
g . Perkiraan Harga di
Masa Depan
Apabila konsumen
memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah
barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya
apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung
mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan
bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU (Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.
h. Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk
akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu
wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
3. Macam-Macam Permintaan
Permintaan dapat
dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan berdasarkan daya
beli dan jumlah subjek pendukung.
a. Permintaan Menurut Daya
Beli
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi
tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan
absolut.
1) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
2) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
3) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.
1) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
2) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
3) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.
b . Permintaan Menurut
Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah
subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan
kolektif.
1 ) Permintaan individu
1 ) Permintaan individu
Permintaan individu
adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Contoh bentuk permintaan individu seperti pada Tabel 17.1 mengenai
daftar permintaan jeruk Desi.
2 ) Permintaan kolektif
2 ) Permintaan kolektif
Permintaan kolektif atau
permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu
atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya, selain
Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika
permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk
permintaan pasar. Bentuk permintaan kolektif dapat kalian lihat pada Tabel
17.2.
Tabel 17.2 Daftar Permintaan Pasar terhadap Jeruk
4. Hukum Permintaan
Coba kalian perhatikan
lagi pada Tabel 17.1 mengenai daftar permintaan jeruk Desi. Apa yang dapat
kalian simpulkan dari tabel tersebut? Ketika harga jeruk Rp4.500,00/kg
permintaan Desi sebesar 140 kg. Namun ketika harga jeruk Rp6.000,00/kg,
permintaan turun menjadi 20 kg. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi harga
suatu barang, permintaan akan turun. Kondisi tersebut menggambarkan bunyi hukum
permintaan. Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya
hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang
diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila
harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum
permintaan berbunyi:
Pada hukum permintaan berlaku asumsi
ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau
faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
5. Kurva Permintaan
Hukum permintaan yang
telah kalian pelajari di atas dapat digambarkan menggunakan suatu grafik yang
disebut kurva permintaan. Perhatikan kembali daftar permintaan yang dilakukan
Desi dalam membeli jeruk pada tabel berikut ini.
Tabel 17.3 Permintaan Jeruk Desi
Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat
grafik seperti gambar di samping. Bentuk kurva permintaan di samping memiliki
kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya
apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta bertambah atau sebaliknya
(ceteris paribus). Perlu kalian sadari, bahwa ketika menganalisis permintaan, terdapat
dua istilah yang berbeda, yaitu permintaan dan jumlah barang yang bersedia
diminta.
Apakah perbedaan dari
kedua istilah tersebut? Menurut para ahli ekonomi, permintaan adalah
keseluruhan dari kurva permintaan atau keseluruhan dari titik yang ada pada
kurva (A + B + C + D + E + F + G). Dengan demikian permintaan menggambarkan
keadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga dan jumlah permintaan.
Adapun jumlah barang yang bersedia diminta adalah banyaknya permintaan pada
suatu tingkat harga tertentu. Misalnya titik A, menggambarkan bahwa pada harga
Rp4.500,00 jumlah yang diminta adalah 140 kg. Dengan demikian, setiap titik
yang ada pada kurva menggambarkan jumlah barang yang diminta.
6. Pergeseran Kurva Permintaan
Pergeseran kurva
permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh
faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan
bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kembali pada contoh di depan mengenai
permintaan Desi terhadap jeruk. Pada contoh di depan menunjukkan bahwa
berubahnya jumlah jeruk yang diminta Desi akibat dari perubahan harga jeruk itu
sendiri. Bagaimana jika faktor lainnya seperti pendapatan Desi memengaruhi
jumlah jeruk yang diminta? Apabila pendapatan Desi mengalami peningkatan, maka
jumlah jeruk yang diminta pun juga akan meningkat. Namun ketika pendapatan Desi
mengalami penurunan maka jumlah jeruk yang diminta akan turun. Untuk lebih
jelasnya perhatikan Tabel 17.4 dan bentuk kurva berikut ini.
Tabel 17.4 Daftar Jumlah Jeruk yang Diminta Akibat Perubahan Pendapatan
Apabila dari tabel di atas diubah dalam
bentuk grafik, maka akan tampak seperti di bawah ini.
Perhatikan kurva permintaan di atas. Kurva
permintaan mengalami pergeseran ke kanan dari D ke D1 dan bergeser ke kiri dari
D ke D2. Pergeseran ke kanan dari kurva permintaan menunjukkan pertambahan
jumlah permintaan karena adanya peningkatan pendapatan. Sedangkan kurva
bergeser ke kiri menunjukkan penurunan jumlah permintaan karena penurunan
pendapatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan pendapatan
dapat mengubah jumlah permintaan akan barang serta dapat menggeser kurva
permintaan.
B. Penawaran Barang dan
Jasa
Kalian tentunya masih
ingat mengenai daftar permintaan jeruk Desi, bukan? Jika kalian sudah lupa,
mari kita bersama-sama mengingat kembali mengenai permintaan. Berdasarkan
daftar permintaan jeruk Desi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga,
jumlah barang yang diminta semakin sedikit. Hal tersebut apabila dilihat dari
sisi pembeli. Bagaimana jika dilihat dari sisi penjual jeruk? Supaya kalian
dapat menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pelajari bersama mengenai daftar
penjualan jeruk Pak Heri berikut ini.
Tabel 17.5 Daftar Penjualan Jeruk Pak Heri
Tabel di atas menunjukkan berbagai jumlah
jeruk yang ingin dijual oleh Pak Heri pada berbagai tingkat harga tertentu pada
saat tertentu. Pak Heri sebagai penjual tentunya ingin mendapatkan keuntungan
yang besar. Oleh karena itu jika Pak Heri menjual jeruknya dengan harga
Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ingin ditawarkan sebanyak 50 kg. Apabila harganya
Rp4.750,00, jumlah jeruk yang ditawarkan adalah 60 kg. Akan tetapi jika harga
jeruk setiap satu kilogramnya sebesar Rp6.000,00, Pak Heri akan menjual lebih
banyak lagi jeruknya, yaitu sebanyak 110 kg. Daftar yang menunjukkan penjualan
jeruk Pak Heri itulah merupakan contoh penawaran. Penawaran adalah keseluruhan
jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu dan
waktu tertentu. Jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah.
Begitu juga ketika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun
atau semakin sedikit.
Seperti halnya pembeli, apakah penjual juga hanya memperhitungkan faktor harga saja dalam menyusun daftar penawaran? Tentu saja tidak. Pada kenyataannya banyak faktor yang memengaruhi penawaran penjual. Namun ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah (ceteris paribus).
Seperti halnya pembeli, apakah penjual juga hanya memperhitungkan faktor harga saja dalam menyusun daftar penawaran? Tentu saja tidak. Pada kenyataannya banyak faktor yang memengaruhi penawaran penjual. Namun ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah (ceteris paribus).
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi
Penawaran
Penawaran dan produksi mempunyai hubungan
yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan menghambat kegiatan produksi
berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Berikut ini faktor-faktor yang
memengaruhi penawaran.
a.
Harga Barang itu Sendiri
Apabila harga barang
yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga
akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang
ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat
dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual
tawarkan akan meningkat pula.
b . Harga Barang
Pengganti
Apabila harga barang
pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang
ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke
barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi
meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah,
sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
c . Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang
digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya
untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila
biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan
tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang
sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika
biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan
demikian
penawaran juga akan meningkat.
d . Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi
sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya
teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang
dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya
produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang
banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar
Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan
Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap
1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat
memproduksi gula pasir lebih banyak.
e . Pajak
Pajak yang merupakan
ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi
rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya
permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
f . Perkiraan Harga di Masa
Depan
Perkiraan harga di masa
datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan
memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat
tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara
penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi
barang dan jasa, karena takut tidak laku.
3. Macam-Macam Penawaran
Apabila ditinjau dari jumlah
barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
penawaran perorangan dan penawaran kolektif.
a.
Penawaran Individu
Penawaran individu
adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual. Contoh penawaran
jeruk oleh Pak Heri (lihat Tabel 17.5).
b . Penawaran Kolektif
Penawaran kolektif
disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah
suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan
penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan. Contoh penawaran kolektif
yang dilakukan oleh Pak Heri dan pedagang buah jeruk di pasar dapat kalian
lihat pada Tabel 17.6.
Tabel 17.6 Daftar Penawaran Pasar terhadap Jeruk
4. Hukum Penawaran
Coba kalian perhatikan
daftar penawaran jeruk Pak Heri. Pada tabel tersebut akan terlihat bahwa
apabila harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebanyak 50 kg.
Pada saat harga Rp4.750,00. Pak Heri menawarkan jeruknya sebanyak 60 kg. Hingga
pada harga Rp6.000,00, jumlah jeruk yang ditawarkan sebanyak 110 kg. Apa yang
dapat kalian simpulkan dari tabel di atas? Berdasarkan tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin
banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan
semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran
menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat
harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor
lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
5. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah
suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang
yang ditawarkan. Coba kalian perhatikan Tabel 17.5 mengenai daftar penawaran
jeruk Pak Heri. Kurva penawaran dapat dibuat berdasarkan tabel tersebut.
Perhatikan kurva di atas. Kurva bergerak
dari kiri bawah ke kanan atas. Dengan demikian kurva penawaran mempunyai slope
positif. Artinya jumlah barang yang ditawarkan berbanding lurus dengan harga
barang. Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan.
6. Pergeseran Kurva Penawaran
Sama halnya pada
pergeseran kurva permintaan, kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran
karena adanya perubahan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor
harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan
atau ke kiri. Kurva penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya
mengalami kenaikan. Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser ke kiri,
berarti terjadi penurunan penawaran barang. Misalnya diperkirakan harga jeruk
bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan
penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan
naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya. Tabel berikut
ini yang akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebelum dan
sesudah kenaikan harga.
Tabel 17.7 Daftar Jumlah Jeruk yang Ditawarkan Akibat Perubahan Kenaikan
Harga
Tabel di atas jika dibuat grafik akan
tampak seperti berikut ini.
Perhatikan kurva penawaran di atas. Kurva
penawaran S bergeser ke kiri menjadi S1. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah
penawaran akan jeruk mengalami penurunan. Penurunan kurva penawaran jeruk
tersebut sebagai akibat dari meningkatnya harga pupuk. Jadi dapat disimpulkan
bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih faktor-faktor yang dulu
dianggap tetap, akan mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran.
C. Harga Pasar
Kalian telah mempelajari
mengenai permintaan dan penawaran. Permintaan selalu berhubungan dengan
pembeli, sedangkan penawaran berhubungan dengan penjual. Apabila antara penjual
dan pembeli berinteraksi, maka terjadilah kegiatan jual beli. Pada saat terjadi
kegiatan jual beli di pasar, antara penjual dan pembeli akan melakukan
tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan harga. Pembeli selalu menginginkan
harga yang murah, agar dengan uang yang dimilikinya dapat memperoleh barang
yang banyak. Sebaliknya, penjual menginginkan harga tinggi, dengan harapan ia
dapat memperoleh keuntungan yang banyak. Perbedaan itulah yang dapat
menimbulkan tawar-menawar harga. Harga yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak disebut harga pasar. Pada harga tersebut jumlah barang yang ditawarkan
sama dengan jumlah barang yang diminta. Dengan demikian harga pasar disebut
juga harga keseimbangan (ekuilibrium).
Faktor terpenting dalam
pembentukan harga adalah kekuatan permintaan dan penawaran. Permintaan dan
penawaran akan berada dalam keseimbangan pada harga pasar jika jumlah yang
diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Untuk lebih jelasnya perhatikan
Tabel 17.8 mengenai daftar permintaan dan penawaran buah jeruk.
Tabel 17.8 Daftar Permintaan dan Penawaran Jeruk
Pada tabel di atas, harga keseimbangan
terjadi pada harga Rp5.250,00. Pada harga tersebut jumlah barang yang
ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta yaitu sebesar 350 kg. Jumlah
jeruk 350 kg disebut jumlah keseimbangan. Agar kalian lebih jelas memahami
harga keseimbangan perhatikan grafik di bawah ini.
Pada kurva di atas, titik keseimbangan
pasar terjadi pada titik E (ekuilibrium), di mana pada harga Rp5.250,00, jumlah
barangbarang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan yaitu
sebesar 350 kg. Harga sebesar Rp5.250,00 disebut harga keseimbangan, sedangkan
jumlah jeruk 350 kg disebut sebagai jumlah keseimbangan. Apabila pada tingkat
harga Rp6.000,00 penjual menawarkan jeruknya sebanyak 500 kg, sedangkan pembeli
hanya membutuhkan jeruk sebanyak 200 kg, apa yang akan terjadi? Tentunya
penjual akan terjadi kelebihan penawaran (surplus) sebanyak 300 kg jeruk (500
kg – 200 kg). Begitu juga pada tingkat harga Rp5.500,00 dan Rp5.750,00, penjual
akan mengalami kelebihan jumlah jeruk yang dijual.
Berbeda halnya pada saat tingkat harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ingin dibeli sebanyak 500 kg, namun penjual hanya menjual jeruknya sebanyak 200 kg. Dengan demikian permintaan sebanyak 300 kg jeruk tidak bisa terpenuhi oleh penjual. Apabila di pasar jumlah permintaan lebih banyak dari pada jumlah penawaran maka akan terjadi kelebihan permintaan atau disebut juga shortage. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses terbentuknya harga pasar jika terdapat hal-hal berikut ini.
Berbeda halnya pada saat tingkat harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ingin dibeli sebanyak 500 kg, namun penjual hanya menjual jeruknya sebanyak 200 kg. Dengan demikian permintaan sebanyak 300 kg jeruk tidak bisa terpenuhi oleh penjual. Apabila di pasar jumlah permintaan lebih banyak dari pada jumlah penawaran maka akan terjadi kelebihan permintaan atau disebut juga shortage. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses terbentuknya harga pasar jika terdapat hal-hal berikut ini.
a. Antara penjual dan pembeli terjadi
tawar-menawar.
b. Adanya kesepakatan harga ketika jumlah
barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.