Senin, 10 Agustus 2015

Permintaan dan Penawaran Serta Terbentuknya Harga Pasar

Description: http://www.crayonpedia.org/wiki/images/a/a5/Harga_Pasar_1.jpg
Pada semester 1, kalian telah mempelajari pasar, di mana di dalam pasar terdapat penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli yang berinteraksi akan melakukan proses tawar-menawar. Proses tawar-menawar ini menunjukkan adanya permintaan dan penawaran barang. Penjual akan menawarkan barang dagangannya dengan harga yang telah ditentukan dan pembeli akan meminta barang diinginkan dengan harga rendah. Proses tawar-menawar ini akan berlangsung hingga tercapai kesepakatan harga. Pada bab ini, kita akan mempelajari permintaan, penawaran, dan pembentukan harga barang di dalam pasar. Pokok-pokok bahasan tersebut dapat kalian pelajari dalam pembahasan berikut ini.

A. Permintaan Barang dan Jasa
1. Pengertian Permintaan
Coba kalian perhatikan contoh pengalaman Desi berikut ini. Desi ingin membuka usaha toko buah, untuk itu dia membeli buah jeruk di pasar, tetapi sebelumnya dia membuat catatan belanja berikut ini. 
Description: Tabel 17.1 Daftar Pembelian Jeruk
Tabel 17.1 Daftar Pembelian Jeruk
Berdasarkan daftar belanjaan Desi di atas menunjukkan bahwa pada saat harga jeruk sebesar Rp4.500,00, Desi akan membeli jeruk sebanyak 140 kg. Ketika harga Rp6.000,00, maka Desi hanya akan membeli jeruk sebanyak 20 kg. Kesediaan Desi untuk membeli jeruk dalam berbagai jumlah pada tingkat harga tertentu merupakan contoh permintaan. Pada saat Desi menyusun daftar permintaan jeruk, apakah hanya mempertimbangkan harga saja? Tentunya tidak, bukan? Desi juga harus mempertimbangkan uang yang dimilikinya. Jika uang yang tersedia dapat digunakan untuk memenuhi keinginan Desi untuk membeli jeruk maka permintaan jeruk dapat terjadi. Lalu apakah yang dimaksud permintaan? Apabila dalam merumuskan pengertian permintaan hanya memerhatikan faktor harga barang dan jumlah barang yang diminta, serta menganggap faktor-faktor selain harga tidak berubah, maka permintaan adalah keseluruhan jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa selain faktor harga masih ada faktor-faktor lain yang memengaruhi permintaan. Namun, faktor-faktor selain harga pengaruhnya tidak sekuat faktor harga. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi permintaan. 
a.     Harga Barang itu Sendiri
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat, 
Description: http://www.crayonpedia.org/wiki/images/5/5d/Harga_Pasar_3.jpg
sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
b . Harga Barang Subtitusi (Pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya kaos adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaos lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaos lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.
c . Harga Barang Komplementer (Pelengkap)
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
d . Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.
e . Selera Konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
f . Intensitas Kebutuhan Konsumen
Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.
g . Perkiraan Harga di Masa Depan
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.
h. Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.

3. Macam-Macam Permintaan
Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.
a.     Permintaan Menurut Daya Beli
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
2) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
3) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.
b . Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
1 ) Permintaan individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk permintaan individu seperti pada Tabel 17.1 mengenai daftar permintaan jeruk Desi.
2 ) Permintaan kolektif
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya, selain Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan pasar. Bentuk permintaan kolektif dapat kalian lihat pada Tabel 17.2.
Description: Tabel 17.2 Daftar Permintaan Pasar terhadap Jeruk
Tabel 17.2 Daftar Permintaan Pasar terhadap Jeruk

4. Hukum Permintaan
Coba kalian perhatikan lagi pada Tabel 17.1 mengenai daftar permintaan jeruk Desi. Apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel tersebut? Ketika harga jeruk Rp4.500,00/kg permintaan Desi sebesar 140 kg. Namun ketika harga jeruk Rp6.000,00/kg, permintaan turun menjadi 20 kg. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi harga suatu barang, permintaan akan turun. Kondisi tersebut menggambarkan bunyi hukum permintaan. Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
Description: http://www.crayonpedia.org/wiki/images/6/65/Harga_Pasar_5.jpg
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).

5. Kurva Permintaan
Hukum permintaan yang telah kalian pelajari di atas dapat digambarkan menggunakan suatu grafik yang disebut kurva permintaan. Perhatikan kembali daftar permintaan yang dilakukan Desi dalam membeli jeruk pada tabel berikut ini. 
Description: Tabel 17.3 Permintaan Jeruk Desi
Tabel 17.3 Permintaan Jeruk Desi
Description: http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/7c/Harga_Pasar_7.jpg
Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat grafik seperti gambar di samping. Bentuk kurva permintaan di samping memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus). Perlu kalian sadari, bahwa ketika menganalisis permintaan, terdapat dua istilah yang berbeda, yaitu permintaan dan jumlah barang yang bersedia diminta.
Apakah perbedaan dari kedua istilah tersebut? Menurut para ahli ekonomi, permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan atau keseluruhan dari titik yang ada pada kurva (A + B + C + D + E + F + G). Dengan demikian permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Adapun jumlah barang yang bersedia diminta adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Misalnya titik A, menggambarkan bahwa pada harga Rp4.500,00 jumlah yang diminta adalah 140 kg. Dengan demikian, setiap titik yang ada pada kurva menggambarkan jumlah barang yang diminta.

6. Pergeseran Kurva Permintaan
Pergeseran kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kembali pada contoh di depan mengenai permintaan Desi terhadap jeruk. Pada contoh di depan menunjukkan bahwa berubahnya jumlah jeruk yang diminta Desi akibat dari perubahan harga jeruk itu sendiri. Bagaimana jika faktor lainnya seperti pendapatan Desi memengaruhi jumlah jeruk yang diminta? Apabila pendapatan Desi mengalami peningkatan, maka jumlah jeruk yang diminta pun juga akan meningkat. Namun ketika pendapatan Desi mengalami penurunan maka jumlah jeruk yang diminta akan turun. Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel 17.4 dan bentuk kurva berikut ini.
Description: Tabel 17.4 Daftar Jumlah Jeruk yang Diminta Akibat Perubahan Pendapatan
Tabel 17.4 Daftar Jumlah Jeruk yang Diminta Akibat Perubahan Pendapatan
Apabila dari tabel di atas diubah dalam bentuk grafik, maka akan tampak seperti di bawah ini.
Description: http://www.crayonpedia.org/wiki/images/9/99/Harga_Pasar_9.jpg
Perhatikan kurva permintaan di atas. Kurva permintaan mengalami pergeseran ke kanan dari D ke D1 dan bergeser ke kiri dari D ke D2. Pergeseran ke kanan dari kurva permintaan menunjukkan pertambahan jumlah permintaan karena adanya peningkatan pendapatan. Sedangkan kurva bergeser ke kiri menunjukkan penurunan jumlah permintaan karena penurunan pendapatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan pendapatan dapat mengubah jumlah permintaan akan barang serta dapat menggeser kurva permintaan.

B. Penawaran Barang dan Jasa
1. Pengertian Penawaran 
Kalian tentunya masih ingat mengenai daftar permintaan jeruk Desi, bukan? Jika kalian sudah lupa, mari kita bersama-sama mengingat kembali mengenai permintaan. Berdasarkan daftar permintaan jeruk Desi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang diminta semakin sedikit. Hal tersebut apabila dilihat dari sisi pembeli. Bagaimana jika dilihat dari sisi penjual jeruk? Supaya kalian dapat menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pelajari bersama mengenai daftar penjualan jeruk Pak Heri berikut ini.
Description: Tabel 17.5 Daftar Penjualan Jeruk Pak Heri
Tabel 17.5 Daftar Penjualan Jeruk Pak Heri
Tabel di atas menunjukkan berbagai jumlah jeruk yang ingin dijual oleh Pak Heri pada berbagai tingkat harga tertentu pada saat tertentu. Pak Heri sebagai penjual tentunya ingin mendapatkan keuntungan yang besar. Oleh karena itu jika Pak Heri menjual jeruknya dengan harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ingin ditawarkan sebanyak 50 kg. Apabila harganya Rp4.750,00, jumlah jeruk yang ditawarkan adalah 60 kg. Akan tetapi jika harga jeruk setiap satu kilogramnya sebesar Rp6.000,00, Pak Heri akan menjual lebih banyak lagi jeruknya, yaitu sebanyak 110 kg. Daftar yang menunjukkan penjualan jeruk Pak Heri itulah merupakan contoh penawaran. Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit.
Seperti halnya pembeli, apakah penjual juga hanya memperhitungkan faktor harga saja dalam menyusun daftar penawaran? Tentu saja tidak. Pada kenyataannya banyak faktor yang memengaruhi penawaran penjual. Namun ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah (ceteris paribus).

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penawaran
Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi penawaran.
a.     Harga Barang itu Sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
b . Harga Barang Pengganti
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
c . Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian 
Description: http://www.crayonpedia.org/wiki/images/8/82/Harga_Pasar_11.jpg
penawaran juga akan meningkat.
d . Kemajuan Teknologi 
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
e . Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang. 
f . Perkiraan Harga di Masa Depan
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.

3. Macam-Macam Penawaran
Apabila ditinjau dari jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penawaran perorangan dan penawaran kolektif.
a.     Penawaran Individu
Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual. Contoh penawaran jeruk oleh Pak Heri (lihat Tabel 17.5).
b . Penawaran Kolektif
Penawaran kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan. Contoh penawaran kolektif yang dilakukan oleh Pak Heri dan pedagang buah jeruk di pasar dapat kalian lihat pada Tabel 17.6.
Description: Tabel 17.6 Daftar Penawaran Pasar terhadap Jeruk
Tabel 17.6 Daftar Penawaran Pasar terhadap Jeruk


4. Hukum Penawaran
Coba kalian perhatikan daftar penawaran jeruk Pak Heri. Pada tabel tersebut akan terlihat bahwa apabila harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebanyak 50 kg. Pada saat harga Rp4.750,00. Pak Heri menawarkan jeruknya sebanyak 60 kg. Hingga pada harga Rp6.000,00, jumlah jeruk yang ditawarkan sebanyak 110 kg. Apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel di atas? Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
Description: http://www.crayonpedia.org/wiki/images/0/06/Harga_Pasar_13.jpg
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).

5. Kurva Penawaran 
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. Coba kalian perhatikan Tabel 17.5 mengenai daftar penawaran jeruk Pak Heri. Kurva penawaran dapat dibuat berdasarkan tabel tersebut.
Description: http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/73/Harga_Pasar_14.jpg
Perhatikan kurva di atas. Kurva bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Dengan demikian kurva penawaran mempunyai slope positif. Artinya jumlah barang yang ditawarkan berbanding lurus dengan harga barang. Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan.

6. Pergeseran Kurva Penawaran
Sama halnya pada pergeseran kurva permintaan, kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang. Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya. Tabel berikut ini yang akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebelum dan sesudah kenaikan harga.
Description: Tabel 17.7 Daftar Jumlah Jeruk yang Ditawarkan Akibat Perubahan Kenaikan Harga
Tabel 17.7 Daftar Jumlah Jeruk yang Ditawarkan Akibat Perubahan Kenaikan Harga
Tabel di atas jika dibuat grafik akan tampak seperti berikut ini.
Description: http://www.crayonpedia.org/wiki/images/f/f0/Harga_Pasar_16.jpg
Perhatikan kurva penawaran di atas. Kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi S1. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penawaran akan jeruk mengalami penurunan. Penurunan kurva penawaran jeruk tersebut sebagai akibat dari meningkatnya harga pupuk. Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih faktor-faktor yang dulu dianggap tetap, akan mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran.

C. Harga Pasar
1. Pengertian Harga Pasar 
Kalian telah mempelajari mengenai permintaan dan penawaran. Permintaan selalu berhubungan dengan pembeli, sedangkan penawaran berhubungan dengan penjual. Apabila antara penjual dan pembeli berinteraksi, maka terjadilah kegiatan jual beli. Pada saat terjadi kegiatan jual beli di pasar, antara penjual dan pembeli akan melakukan tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan harga. Pembeli selalu menginginkan harga yang murah, agar dengan uang yang dimilikinya dapat memperoleh barang yang banyak. Sebaliknya, penjual menginginkan harga tinggi, dengan harapan ia dapat memperoleh keuntungan yang banyak. Perbedaan itulah yang dapat menimbulkan tawar-menawar harga. Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak disebut harga pasar. Pada harga tersebut jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta. Dengan demikian harga pasar disebut juga harga keseimbangan (ekuilibrium).
2. Terbentuknya Harga Pasar 
Faktor terpenting dalam pembentukan harga adalah kekuatan permintaan dan penawaran. Permintaan dan penawaran akan berada dalam keseimbangan pada harga pasar jika jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel 17.8 mengenai daftar permintaan dan penawaran buah jeruk.
Description: Tabel 17.8 Daftar Permintaan dan Penawaran Jeruk
Tabel 17.8 Daftar Permintaan dan Penawaran Jeruk
Pada tabel di atas, harga keseimbangan terjadi pada harga Rp5.250,00. Pada harga tersebut jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta yaitu sebesar 350 kg. Jumlah jeruk 350 kg disebut jumlah keseimbangan. Agar kalian lebih jelas memahami harga keseimbangan perhatikan grafik di bawah ini.
Description: http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/73/Harga_Pasar_18.jpg
Pada kurva di atas, titik keseimbangan pasar terjadi pada titik E (ekuilibrium), di mana pada harga Rp5.250,00, jumlah barangbarang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan yaitu sebesar 350 kg. Harga sebesar Rp5.250,00 disebut harga keseimbangan, sedangkan jumlah jeruk 350 kg disebut sebagai jumlah keseimbangan. Apabila pada tingkat harga Rp6.000,00 penjual menawarkan jeruknya sebanyak 500 kg, sedangkan pembeli hanya membutuhkan jeruk sebanyak 200 kg, apa yang akan terjadi? Tentunya penjual akan terjadi kelebihan penawaran (surplus) sebanyak 300 kg jeruk (500 kg – 200 kg). Begitu juga pada tingkat harga Rp5.500,00 dan Rp5.750,00, penjual akan mengalami kelebihan jumlah jeruk yang dijual.
Berbeda halnya pada saat tingkat harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ingin dibeli sebanyak 500 kg, namun penjual hanya menjual jeruknya sebanyak 200 kg. Dengan demikian permintaan sebanyak 300 kg jeruk tidak bisa terpenuhi oleh penjual. Apabila di pasar jumlah permintaan lebih banyak dari pada jumlah penawaran maka akan terjadi kelebihan permintaan atau disebut juga shortage. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses terbentuknya harga pasar jika terdapat hal-hal berikut ini.
a. Antara penjual dan pembeli terjadi tawar-menawar.
b. Adanya kesepakatan harga ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.


Sabtu, 08 Agustus 2015

Pengolahan Bubur Jagung

Bubur Jagung


Jagung merupakan tanaman pangan yang banyak dijumpai di Indonesia.Jagung kaya akan karbohidrat dan protein yang bagus untuk pertumbuhan tuubh dan perkembangan otak. Namun kebanyakan penduduk Indonesia hanya mengenal jangung untuk diolah jagung rebus,bakar,sayur lauk makan. Jarang mereka mengolah jangung menjadi bubur.
Berikut pengolahan bubur jagung      
Bahan- Bahan :
Ø 4 tongkol Jagung besar
Ø Setengah biji kelapa (ambil santannya)
Ø Tepung terigu ½ Kg
Ø Gula 200gr / sesuai selera
Ø Vanili secukupnya
Ø Garam secukupnya.
Cara memasak :
1.     Pisahkan jagung dari tongkolnya,lalu dihalus dengan tekstur agak kasar.
2.     Campur jagung yang dihaluskan dengan tepung terigu dan santan serta gula kemudian masak di api sedang.
3.     Tambahkan Vanili dan garam secukupnya aduk hingga rata sampai masak.
4.     Bubur siap dihidangkan.



Makalah Pembiayaan Dibidang Subsistem Agribisnis Hulu By Murliani (Tugas Kuliah Doelu)

I.   PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Setiap perusahaan apapun bentuknya baik itu perseorangan, Firma (Fa), CV, maupun PT tentunya memerlukan pembiayaan. Pembiayaan adalah suatu proses keluar masuknya dana. Perusahaan agribisnis juga memerlukan pembiayaan. Agribisnis memiliki banyak sub sistem, salah satunya adalah agribisnis pada subsistem hulu. Sub sistem ini menyangkut penyediaan sarana produksi berhubungan dengan kegiatan pengadaan dan penyaluran. Kegiatan ini mencakup Perencanaan, pengelolaan dari sarana produksi, teknologi dan sumberdaya agar penyediaan sarana produksi atau input usahatani memenuhi kriteria tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu dan tepat produk.
Contoh perusahaan agribisnis sub sistem hulu yaitu perusahaan pupuk, perusahaan di pengadaan bibit, pengadaan mesin pertanian dll. Untuk perusahaan yang bergerak dipenyediaan pupuk contoh PT. Petro Kimia dan untuk perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan benih contohnya PT East West Seed Indonesia. Kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang pupoler di Indonesia. Produk yang dihasilkannya pun terkenal.

B.  Tujuan
1.    Menjelaskan tentang pembiayaan perusahaan agribisnis
2.    Menjelaskan perusahaan pupuk pupuk PT Petro Kimia
3.    Menjelaskan perusahaan PT East West Seed Indonesia


II. 

A.  Pembiayaan Perusahaan Agribisnis Hulu
Perusahaan agribisnis adalah perusahaan yang bergerak di bisnis pertanian. Agribisnis memiliki banyak subsistem seperti subsistem hulu, sub sistem hilir, usahatani, dan sub sistem pendukung. Setiap perusahaan tersebut memerlukan pembiayaaannya masing- masing. Contoh perusahaan agribisnis sun sistem hulu adalah perusahaan pupuk seperti perusahaan PT. Petrokimia. Pembiayaannya dapat dilihan pada bagan dibawah ini.


  
Pembiayaan sendiri contohnya penanaman saham, pembiayaan dari asing contoh PMA, asuransi. Pembiaayaan intern contohnya laba yang ditahan. Pembiayaan intrinsit contohnya pembiayaan yang diambil dari penyusutan aktiva tetap.
Adapun sumber-sumber pembiayaan untuk mendukung pengembangan agribisnis antara lain sebagai berikut:
1.    Kredit ketahanan pangan (KKP)
KKP adalah kredit investasi dan atau modal kerja yang diberikan oleh Bank Pelaksana kepada petani, peternak, kelompok (tani dan peternak) dalam rangka pembiayaan intensifikasi padi, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, budidaya tebu, peternakan sapi potong, sapi perah, ayam buras, itik, usaha penangkapan ikan dan pengadaan pangan gabah, jagung dan kedelai. Dengan demikian untuk komoditas perkebunan yang lain tidak dapat dibiayai dari skim KKP. Pola penyaluran KKP melalui pola executing, dengan sumber dana 100% berasal dari dana perbankan dan  resiko sepenuhnya ditanggung oleh perbankan. Namun demikian, pemerintah masih menyediakan subsidi suku bunga.
2.    Modal Ventura
Modal ventura merupakan salah satu sumber pembiayaan non perbankan yang dipergunakan untuk semua sektor usaha produktif melalui kerjasama antara Perusahaan Modal Ventura dengan Pengusaha Kecil/Menengah. Beberapa ketentuan tentang Modal Ventura adalah sebagai berikut :
• Penerima kredit : Pengusaha kecil dan menengah.
• Plafon kredit : - Perusahaan Modal Ventura daerah Rp. 100 juta.
- PT.Bahana Artha Ventura maksimun Rp. 500 juta.
• Pola pembiayaan : Pola penyertaan langsung dan bagi hasil.
• Jangka Waktu : 3 sampai 6 tahun
• Pelaksana : PT. Bahana Artha Ventura dan Perusahaan Modal ventura       Daerah.
3.    Dana laba BUMN
Dana Laba BUMN merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi pengusaha kecil dan menengah dengan suku bunga yang sangat rendah. Beberapa ketentuan tentang Dana Laba BUMN adalah sebagai berikut :
• Penerima kredit : Pengusaha kecil dan koperasi
• Plafon kredit : maksimal Rp. 25 juta
• Suku bunga : 6% per tahun
• Jangka waktu : 2 tahun
• Sumber dana : BUMN setempat
4.    Pegadaian
Perum Pegadaian telah melaksanakan uji coba gadai gabah di Kabupaten Indramayu bekerjasama dengan Ditjen Bina Sarana Pertanian dengan hasil cukup baik. Perum Pegadaian merencanakan pengembangan sistem tunda jual di beberapa propinsi sentra produksi padi, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan sebagainya. Prinsipnya petani dapat memperoleh kredit dari pegadaian dengan jaminan gabah, terutama pada saat panen raya pada saat harga gabah turun. Dengan demikian Perum Pegadaian juga merupakan salah satu alternatif sumber pembiayaan untuk pengembangan alsintan. Namun suku bunga gadai cukup tinggi, yaitu 1,75% per 15 hari maksimum 4 bulan, karena sumber dana yang digunakan berasal dari kredit komersial
5.    Skim kredit komersial
Skim Kredit Komersial merupakan sumber permodalan dengan suku bunga komersial dan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor pertanian. Secara garis besar skim kredit komersial antara lain adalah:
a.       KUPEDES (Kredit Umum Pedesaan) dari BRI
KUPEDES merupakan sumber permodalan di pedesaan yang disalurkan oleh BRI Unit kepada masyarakat pedesaan untuk sektor pertanian, industri dan jasa.
b.      SWAMITRA dari Bank Bukopin
c.       Kredit Usaha Kecil dari BNI
d.      Kredit Usaha Kecil dari Bank Danamon
e.       Kredit BCA
f.       Kredit Usaha Kecil dari Bank Mandiri
g.      Kredit Usaha Kecil dari BII
h.      Kredit Kepada Pengusaha Kecil dan Mikro dari Bank Niaga
i.        Kredit Modal Kerja dari Bank Agro Niaga
j.        Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

B.   Perusahaan Pupuk PT Petrokimia
PT.Petrokimia Gresik merupakan salah satu BUMN dan pabrik pupuk kedua setelah  PT. Pusri Palembang berdiri dengan nama proyek PT Petrokimia Surabaya tahun 1960 dalam bentuk PERUM.(Perusahaan Umum) dan tahun 1970  berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT. Petrokimia Gresik (Persero) sampai sekarang PT. Petrokimia Gresik memiliki bidang usaha sebagai berikut :
1.    Industri pupuk terdiri dari ZA, TSP, TSP PLUS Zn
2.    Industri pestisida
3.    Industri kimia
4.    Industri pabrik.
5.    Jasa Rancang bangun dan perekayasaan dan jasa lain
PT Petrokimia Gresik berdiri dengan menempati areal seluas 450 Ha. Daerah yang ditempati terletak di 9 desa ( Desa Ngipik,  Tiogo Pojok, Sukarame, Kebomas, Pojok Pesisir, Romo Medoran, Randu Agung, Tepen, Tiogo Patut. Semua tersebut berada dalam 3 wilayah kecamatan yaitu Gresik, Kebomas, dan Manyar.
PT Petrokimia Gresik memiliki 3 misi BUMN yang menguntungkan bagi negara dan bangsa Indonesia baik sebagai fingsi sosial maupun  fungsi ekonomi.
3 misi tersebut antara lain :
1. Sebagai unit ekonomi yang produktif, efesien dan menguntungkan. Perusahaan harus dapat memupuk dan baik untuk negara selaku pemegang saham maupun untuk pengembangan usaha dalam mengembang tugas pokok sendiri.
2.mSebagai stabilitator ekonomi yang menunjang program-program perekonomian negara.
3. Menunjang development agent (penggerak pembangunan) untuk sektor pertanian dan lainnya.
Fungsi Sosial   :
1.    Kesempatan perusahaan dalam menunjang tenaga kerja sehingga dapat membantu pemarintah dalam mengurangi pengangguran.
2.    Pembinaan usaha yang sejalan dan ada  hubungan dengan perusahaan untuk membantu sistem  pembinaan bapak angkat dan anak angkat.
3.    Melakukan pembinaan dengan mengadakan lokal latihan keterampilan, untuk menampung pemuda putus sekolah.
4.    Pembangunanan dengan fasilitas-fasilitas kesejahteraan masyarakat baiksebagai sarana ibadah, sarana olahraga, koperasi, balai kesehatan serta penelitian.
5.    Bekerjasama lembaga-lembaga pendidikan langsung dengan untuk membantu mahasiswa yang akan melakukan kerja praktik , pengamatan lapangan serta penelitian.
6.    Pengadaan dan membantu masyarakat sekitarnya melalui sekolah, air bersih, alat-alat olahraga dan lain-lain.
Fungsi ekonomi antara lain :
1.      Menghasilkan pupuk dan bahan kimia lainnya baik untuk dalam negeri maupun untuk diekspor sehigga dapat menghasilkan devisa bagi negara.
2.      Merupakan sumber pendapatan bagi negara melalui pajak pedapatan dan pajak penjualan.
3.      Mengamankan kebijakan pemeritah khusus dalam mencapai swasembada pangan.
4.      Pelopor zona industri yang tangguh di Gredik,  dalam upaya menunjang industri nasional.
 PT Petrokima memiliki struktur organisasi, adapun struktur yang diterapakannya adalah tipe lini dan staf. Unit kerja yang ada dalam perusahaan antara lain secara umum : Direksi, kompartemen, pembantu direksi, unit bantuan, unit pelaksana.
PT. Petrokimia memiliki fasilitas produksi, yang terdiri dari beberapa pabrik yang dibagi dalam 3 unit departemen produksi yaitu:
a.    Unit Produksi atau Unit Pupuk Nitrogen
    Unit ini jumlah kapasitas produksinya 650.000 ton pupuk ZA/tahun terdiri atas 3 pabrik yaitu :
1.         Pabrik pupuk ZA (1972) kapasitas pabrik 200.000ton/tahun.
Bahan bakunya Amonia dan asam sulfat.
2.         Pabrik pupuk ZA II (1979) Kapasitas 250.000ton/tahun.
Bahan bakunya berupa Gipsum dan limbah proses pembuatan asam sulfat  
3.         Pabrik pupuk ZA III (1986)
Bahan bakunya amonia dan asam sulfat.
4.         Pabrik pupuk UREA (1994) kapasitas produksi 445.000 ton/tahun.
Selain ketiga produk tersebut , juga menghasilkan produk samping untuk dijual yaitu :
-       Amoniak, kapasitas produksi 445.00 ton/tahun. Digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk ZA dan Urea.
-       Asam sulfat : kapasitas produksi 168.000 ton/tahun. Digunakan sebagai bahan baku pembuatan ZA.
-       CO2 cair dan Es kering  (dry ice)
-       Nitrogen gas.
-       Nitrogen cair
-       Oksigen gas
-       Oksigen cair
b. Unit Produksi II atau Unit pupuk Fosfat
Unik produksi ini terdiri 2 pabrik fosfat dengan kapasitas produksi 1.200.000 ton/tahun, sebagai berikut :
1.    Pabrik pupuk fosfat I (1979) dengan kapasitas Pupuk TSP 600.000 ton/tahun, atau dengan variasi sebagai berikut : Pupuk TSP 400.000 ton/tahun, pupuk DAP 80.000 ton/tahun, pupuk NPK 50.000 ton/tahun.
2.    Pabrik Fosfat II (1983) kapasitas produksi 600.000 ton/tahun, (sejak tahun 1955 TSP diubah menjadi pupuk SP-36).
c.    Unit produksi III atau Unit  Asam Fosfat
Beroperasi sejak tahun 1984, terdiri dari 4 pabrik :
-       Pabrik Asam Sulfat, dengan kapasitas 171.000 ton/tahun,  dipakai  untuk bahan baku pembuatan  pupuk TSP.
-       Pabrik asam Fosfat dengan kapasitas 510.00 ton/tahun dipakai untuk bahan baku pembuatan asam fosfat dan pupuk ZA
-       Cement Retarder, dengan kapasitas 440.000 ton/tahun dipakai untuk industri semen sebagai bahan penolong untuk mengatur waktu pengerasan.
-       Aluminium Florida, dengan kapasitas 12.600 ton/tahun dipakai sebagai bahan untuk menurunkan titik lebur pada industri peleburan aluminiun.

Adapun mengenai proses produksinya adalah sebagai berikut : 

 

1.      Proses pre granulating
Yaitu proses pencapuran awal bahan baku berbentuk padatan (solid) yang terdiri dari Amonium sulfat (ZA), Urea, Potasium Klorida (KCl) dan filler. Proses tersebut terjadi didalam pug mill yang dilengkapi oleh double screw inclined conveyor, berfungsi untuk mencampurkan semua bahan baku dan recycle solid serta memungkinkan penambahan bahan baku cair/ gas seperti asam sulfat, steam dan amoniak untuk meningkatkan produktivitas unit granulasi. Tetapi saat in pug mill hanya sebagai mixer solid saja. Produk yang keluar dari pug mill selanjutnya dialirkan kedalam dru granulator dan akan mengalami proses granulasi.

2.      Reacting
Yaitu proses reaksi awal bahan baku berbentuk cair antar asam Fosfat dengan amoniak. Dalam proses ini Asam Sulfat dinetralkan dengan amoniak hingga mencapai mol ratio N/P antara i sampai dengan 1,8. Proses netralisasi ini berlangsung dalam reaktor pipa yang dipasang sedemikian rupa sehingga slurry (campuran amoniak dan asam fosfat) tertuang kedalam granulator.
3.      Proses Granulatting
Yaitu proses untuk perbrsaran ukuran suatu massa dari partikel-partikel yang ukurannya lebih kecil, dimana sifat kimia dari bahan pembentuk masih dapat diidentifikasi dan kemungkinan juga sebagian berubah dengan adanya reaksi kimia. Proses ini terjadi di granolator, yaitu alat terjadinya proses granulasi yang merupakan proses utama dalam pembuatan pupuk.
4.      Proses drying
Yaitu proses pengeringan pupuk setelah mengalami gramulatting. Dryer berbentuk rotary drum yang akan mengeringkan  dari gramulator butiran pupuk hingga kadar airya mencapai 1-1,5% dengan menggunakan udara pengering.                 
5.      Proses screening
Yaitu proses penyalingan awal butiran pupuk yang akan melewati screen. Screen bertipe double check ini digunakan karena memiliki efesiensi yang tinggi dan kemudahan dalam pemeliharaan dan pembersihannya. Butiran pupuk yang sesuai dengan yang diharapkan maka akan melewati screen feeder akan langsung menuju small recycle regulator lalu ke regulator bin.
6.      Proses polishing screening
Pada proses ini terjadi penyaringan akhir butiran pupuk dari ukuran produk yang tidak diharapakan (undersize) hal ini dilakukan untuk menghilangkan butiran haus yang selanjutnya akan digabungkan dengan aliran proses recycle. Sisa butiran pupuk yang ukurannya sesuai (on size) yang biasanya berlebih akan dikembalikan menuju recycle balt conveyor melalui hopper. Peratian khusus ditujukan pada recycle belt conveyor dikarenakan dioperasikan dalam kecepatan rendah, hal ini dilakukan untuk mencegah terbuangnya produk. Recyle conveyor akan mengumpulkan produk yang sudah dihancurkan oleh crusher, butiran halus yang berasal dari screen dan kelebihan produk yang nantinya menuju granulator elevator.
7.      Proses cooling
Yaitu proses pendinginan butiran pupuk yang telah melalui proses penyaringan. Butiran pupuk dialirkan menuju fluid bed cooler yang akan menurunkan temperatur dengan menggunakan udara ruang dan udara pendingin.
8.      Proses coating
Yaitu proses pelapisan butiran pupuk, ini sangat penting dikarenakan sifat higrokopis bahan baku pupuk yang dapat mempercepat proses penggumpalan.

9.      Proses bagging
Merupakan proses akhir disini pupuk akan mengalami proses pengantongan yang dibantu oleh operator. Disi ada 2 tahap yaitu tahap pembungkusan dengan pemberian plastik dan tahap pembungkusan  dalam bentuk karung.
PT. Petrokimia memiliki anak-anak perusahaan, adapun anak-anak perusahaannya antara lain :
1.    PT Petrokimia Kayuku (Beroperasi mulai tahun 1977) merupakan hasil kerjasama PT. Petrokimia Grisik (Petrosero) 60 % dengan Nippon Kayaku 20% dan Mitsubisi 20%. Hasil produksinya meliputi :
-            Pestisida cair 3.600 klt/tahun
-            Pestisida Butir 12.600ton/tahun
-            Pestisida tepung 1.800 ton/tahun
2.    PT. Petrosida Gresik
Menghasilkan bahan aktif pestisida, sahamnya secara penuh dikuasai oleh PT Petrokimia Gresik (Persero). Beroperasi mulai tahun 1984 dan dimaksudkan untuk memasokan bahan baku PT. Petrokimia Kayaku. Jenis produksinya antara l BPMC, MIPC, Diazinon, Karbofuran, Karbaril.
3.    PT. Petronika      
Merupakan patungan antar PT Petrokimia Gresik (Persero)20% dengan Nippon Indonesia Kazaisai 80% beroperasi mulai tahun 1985. Hasil Produksinya DOP 30.000 ton/tahun.


4.    PT. Petrowidada
Patungan antara PT. Petrokimia Gresik (persero) dengan PT Witulan Daewoo, PT. Etering Wahanatata. Hasil produksinya meliputi Phthalic Anhydride (PA) 30.000 ton/tahun  dan Maleic Anhydride (MA) 1.200ton/tahun. Beroperasi 1988.
5.    PT. Petrocentral
Beroperasi mulai 1990, menghasilkan Sodium Tripoly Phosphate (STPP) 40.000 ton/tahun.
6.    PT. Kawasan Industri Gresik
Merupakan patungan antara PT. Petroimi Gresik (Persero) 35% dan PT. Semen Gresik 65%. Perusahaan ini menyediakan kaveling Industri siap pakai seluas 135 ha termasuk ekspor processing zone (Epz)
7.    PT. Puspetrido
Beroperasi mulai tahun 1992, merupakan patungan antara PT. Petrokimia Gresik (Pesero) dengan PT. Pusri , PT. Rekayasa Industri, PT. Mapindo Parama, dan Baloke  Durrag. Hasil produksinya antra lain : Bejana bertekanan, Menara, Alat penukar panas, peralatan Crycgenic.

C.    PERUSAHAAN PT. EAST WEST SEED
PT East West Seed Indonesia adalah perusahaan benih sayuran terpadu pertama di Indonesia yang menghasilkan benih unggul sayuran melalui kegiatan Pemuliaan Tanaman (Plant Breeding) yang kantor pusatnya terletak di Purwakarta Jawa Barat. Dalam  pengembangan benih  PT East West Seed  Indonesia menempatkan beberapa tanaga ahli profesional dari dalam dan luar negeri, dan hasil penelitian dan pengembangan benih sayuran ini diproduksi, diproses dan dikemas serta dipasarkan untuk petani Indonesia dengan merek dagang “Cap Panah Merah”. PT. EWSI didirikan pada tahun 1990 dan diresmikan pada tanggal 11 Juni 1991 oleh Menteri Pertanian RI yang pada waktu itu adalah Bapak Ir. Wardoyo. PT. EWSI memulai kegiatannya  dari  pemuliaan  tanaman  yang  dilanjutkan  dengan  produksi, processingpenyimpanan  benih dan  pemasaran.
Perusahaan ini memproduksi benih yang cocok untuk  dataran rendah, menengah serta dataran tinggi. Hal itu memungkinkan tingkat adaptasi yang tinggi di berbagai tempat di Indonesia.. Hingga saat ini perusahaan ini telah menghasilkan benih-benih sayuran dan buah-buahan yang beraneka ragam yaitu antara lain benih cabe besar, cabe rawit, cabe keriting, kacang panjang, buncis, paria, oyong, ketimun, melon, semangka, labu, kubis, cabe, terong, kangkung dan lain-lainnya. Sesuai dengan misinya untuk selalu menghasilkan benih sayuran bermutu tinggi untuk  petani Indonesia, PT East West Seed Indonesia terus membenahi sistem mutunya dengan sukses meraih sertifikat Quality Management System ISO 9001:2000 dan LSSM-BTPH.
PT. East West Seed Indonesia memiliki visi “PT. East West Seed Indonesia bertekad menjadi perusahaan benih sayuran nomor 1 di Indonesia. Perusahaan ini memiliki misi :
1.    Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani
2.    Menghasilkan benih bermutu tinggi
3.    Mengembangkan dan menerapkan teknologi perbenihan secara terus menerus
4.    Meningkatkan kesejahteraan karyawan
5.    Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia
6.    Memberikan consultatif selling kepada pelanggan
7.    Selalu berinovasi dalam pemenuhan kepuasan pelanggan
8.    Turut serta dalm pengembangan perbenihan nasional.
        PT East West Seed Indonesia memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
PT. East West Seed Indonesia memperkerjakan staf-staf yang berpengalaman yang tersebar dibeberapa provinsi termasuk diantarnya staf ahli dari Belanda yang berpengalaman dan banyak memberikan bantuan teknologi kepada staf lokal terutama dalam hal pemuliaan tanaman dalam usaha bebas  hama dan  penyakit. Selain  itu  perusahaan  memperkerjakan  sekitar  500  karyawan  untuk membantu kegiatan rutin sehari-harinya.
Dalam usaha pengembangannya, perusahaan ini memiliki langkah - langkah penelitian sebagai berikut : mula-mula petugas lapangan melakukan penukaran dengan instansi lain seperti Balisca atau perusahaan benih lain lalu dilakukan pengelompokan  semua koleksi benih berdasarkan spesiesnya ditanam untuk dilakukan pengujian. Seleksi dilakukan beberapa periode musim untuk mendapatkan galur murni biasanya 4-7 kali. Pada periode ke-4 mulai dilakukan rekomendasi baik untuk mendapatkan keturunan baru yang berbeda dengan induknya maupun untuk melihat daya gabug dari masing-masing galur. selanjutnya dilakukan pengujian nomor-nomor hasil silang kemudian diseleksi lagi dengan 3 tahap, untuk nomor-nomor terbaik pada nomor awal akan dilakukan pengujian pada tahap berikutnya, nomor terbaik hasil pengujian dilahan peneliti akan diuji dilahan petani dibeberapa tempat di Indonesia dan nomor terbaik menurut hasil referensi petani akan diproduksi ulang untuk dikomersialisasikan.    
PT. East West Seed Indonesia memiliki bidang usaha sebagai berikut :
1)nMenjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum termasuk  perdagangan ekspor, impor antar pulau atau antar daerah dari benih sayuran.
2)nMenjalankan usaha sebagai supplier, distributor dan agen usaha perdagangandalam negeri untuk benih unggul sayuran.
3)nMenjalankan usaha dalam bidang penjualan benih sayuran secarakridit.
4)nMenjalankan usaha dalam bidang penelitian dan pengembangan pemuliaan tanaman.

III. PENUTUP 
A.Kesimpulan
Semua perusahaan apapun bentuknya tentu memerlukan suatu pembiayaan. Perusahaan agribisnis baik yang berada di sub sistem hulu, hilir, usahatani dll juga memerlukan pembiayaan. Perusahaan agribisnis di subsistem hulu yaitu perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan sarana produksi pertaniaan. Untuk perusahaan yang bergerak di pengadaan pupuk misalnya perusahaan PT. Petrokimia dan perusahaan yang bergerak dipengadaan benih contohnya PT. East West Seed Indonesia.
Perusahaan PT. Petrokimia merupakan perusahaan yang bergerak di penyediaan pupuk, pupuk yang di produksi antara lain : ZA, Urea, SP-36, dll.  Sedangkan Perusahaan PT East West Seed bergerak dipenyediaan benih sayuran dengan Merk dagang Cap Panah Merah menyediakan benih terung, bayam, sawi, kangkung, cabai, cabe rawit, seledri, timun, oyung dll

B.  Saran
Mengingat gencarnya aksi demo pupuk organik maka sebaiknya PT. Petrokimia juga memproduksi pupuk organik dan pestisida organik sehingga dapat mendukung tumbuh berkembangnya pertanian organik di Indonesia sehingga tidak membawa dampak negatif bagi ekologi. PT East West Seed diharapkan dapat terus memproduksi bibit unggul segingga dapat mengurangi biaya pengendalan hama.

 DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com. diakses pada 5 oktober 2012
http://digilib.petra.ac.id. diakses 5 oktober 2012 6 oktober 2012